Sunday, July 22, 2007

Warakas...

Selesai melayat, waktu hampir menunjukan tengah malam.
Tapi aku dan suami belum bisa pulang karena harus menyelesaikan satu tugas lagi. Nyari si Endang tukang air!
Katanya rumahnya di daerah Warakas Tanjung Priok.
Dimana tempat itu adalah tempat yang keras dan kejam (Gak tega bilang kalau itu tempat para rampok dan maling tinggal).
Untung malam itu kami juga mengajak Alif salah satu Security dirumah untuk ikut, kalau nggak aku makin "ngeper" karena takut.
Belum apa apa saja saat bertanya pada orang tentang alamat yang akan kita tuju, mereka langsung berpesan " hati hati, disana "banyak orang" apalagi bawa mobil".
Jalananpun makin menyempit, dan mobilpun makin susah untuk masuk.
Banyak sekali orang orang yang duduk nongkrong dijalanan sempit itu.
Entah karena tersugesti, tapi ada beberapa orang yang memperhatikan kami dengan pandangan yang "menyeramkan".
Kadang ada beberapa orang yang mengikuti mobil kami yang berjalan pelan.
Saat mas Alif turun untuk bertanya kembali pada sebuah warung, suamiku menyuruhku untuk pindah kebelakang, karena katanya aku' mencolok ' dan mengundang perhatian saat kami parkir. Ia menyuruh aku kembali memakai kerudung yang tadi aku pakai untuk melayat. Disuruh seperti itu aku jadi ngeri.
Akhirnya kami tidak meneruskan untuk mencari rumah si Endang, karena jalan yang orang orang itu tunjukan terlalu sempir dan tidak mungkin mobil masuk.
Sedangkan meninggalkan mobil untuk parkir ditempat seperti itu bagai menawarkan keju pada Tikus.
Rencananya hari ini suamiku dan mas Alif akan kembali kesana dengan motor.
Lebih cepat dan bisa menembus kepelosok gang. Keluar dari sana kami melewati kali kanal dibawah jembatan layang.
Ketika Jendela mobil dibuka, waduh aroma kanal itu begitu tidak enak, benar benar bau sampah. Tapi begitu banyak orang yang asik duduk duduk disamping kanal dengan tenang dan asik berbincang penuh tawa sepertinya sudah kebal dengan aroma aroma tersebut.
Aku jadi merasa sangat bersyukur karena diberikan hidup yang lebih baik dibanding mereka.Jika aku diberikan hidup seperti mereka, belum tentu aku bisa tahan seperti itu.
Semoga, negara ini bisa jadi lebih baik...sehingga tidak ada lagi orang yang tinggal dekat kanal bau itu lagi.

No comments: