Saturday, February 03, 2007

18 jam!

Kamis malam hujan memang sudah turun dengan deras, saking derasnya pukul 1 pagi listrik dimatikan general sama PLN.
Aku pikir jam 6 pagi listrik akan kembali menyala, ternyata tidak saudara saudara!
Listrik baru menyala pukul 6 sore saja.
Soalnya, saking deras dan lamanya hujan turun bikin Jakarta kacau balau dan gak karuan kena banjir.
Sehingga listrik harus padam dari pada banyak orang yang bakalan ke setrum.
Memang di beberapa daerah sekitar rumah banyak banget rumah penduduk yang terendam air.
Listrik mati, semua kegiatan pun lumpuh dirumah!
Mau kabur, cari tempat kering, gak mungkin juga, soalnya baru sampai depan jalan Ampera semua kendaraan terhenti dan stuck saking macet dan banjir.
Dirumah, hampir 90% dikendalikan oleh listrik. Air, penerangan, tivi,ac,kulkas, komputer sampai kompor.
Hasilnya seharian gak ada yang mandi kecuali saat sore, karena badan udah pada lengket kena keringat(walau hujan deras gak mau berhenti tapi hawa begitu lembab)itu pun terpaksa beli aqua galon untuk dipake mandi, karena shower gak bisa mengucurkan airnya.
Kepalapun rasanya jadi stress karena gak tahu lagi kabar diluar sana, baca buku gak bisa karena rumah remang remang, masak juga lama, karena keterbatasan kompor.
Akhirnya, sore sore ketika hujan berbaik hati untuk reda aku dapat kabar bahwa banyak tetangga yang kebanjiran dan air pun meluapnya gak tanggung tanggung,bisa sebetis, sedada bahkan meteran.
Akhirnya aku putuskan untuk pergi berbelanja kebutuhan bulanan sekalian nunggu listrik kembali bekerja dan membuat lampu lampu menyala.untungnya daerah yang kulalui untuk menuju carefour tidak ada hambatan dan lalu lintas juga lancar, tidak sepadat biasanya.
Yang padat malah isi Carefour dengan pengunjung yang berbelanja gila gilaan(kalau lihat isi trolinya kaya mereka lagi persiapan mo bikin warung atau emang mo bikin gudang persediaan makanan). ngantri dikasirpun sudah seperti ngantri sembako, begitu panjang dan padat.
Selesai belanja masih sempat cari makan untuk mengganjal perut yang dari siang kurang bagus isinya. Dan sepanjang jalan menuju rumah, mulut ini terus komat kamit berdoa semoga lampu lampu sudah menyala, karena masih banyak sekali rumah rumah yang gelap dan lampu lampu penerangan yang tak menyala. Syukurlah,dirumah ternyata terang.
Malam terus larut, tapi mata ini terpejamnya setengah setengah ketika mendengar hujan turun kembali deras, sampai pagi lagi.
Aku masih bisa bersyukur, karena masih dalam keadaan kering, sedangkan diluar sana ribuan bahkan bisa jutaan orang dalam keadaan basah kuyup,kedinginan dan tak ada makanan karena banjir.
Aku tak bisa membantu banyak selain ikut mengumpulkan baju baju layak pakai dan sedikit makanan untuk disumbangkan ke tetangga sekitar yang membutuhkan.
Hari ini hujan terus turun dan hanya berhenti sesekali...
Aku jadi takut hujan...
Hujan buatku tak lagi terlihat cantik dan menenangkan...
Kali ini ia menyeramkan.
Tuhan, mungkin sedang mentertawakan manusia seperti kita yang terlalu congkak!
Mungkin Tuhan sedang menunjukan keperkasaan dan kekuasaan-Nya yang mungkin hanya setitik debu untuknya, tapi kita sudah kalang kabut dibuatnya.
Ia hanya menurunkan hujan...
Tapi kita sudah dibuat tak berdaya...

No comments: