KINGKONG

abis nonton film kingkong nih...ihik...ihik...sedih. Jangan tanya sama gue deh, soal setting, efek visual atau akting, yang jelas gue ikut merasakan kesepian sang kingkong (cieeee). Gue semakin terharu ketika gue lihat si kingkong duduk di bibir tebing sambil menatap matahari yang membias dibalik awan. Mungkin hal itu salah satu hal favorit sang kingkong, karena waktu diatas Empire State Building pun dia masih sempat melakukan hal yang sama.(gue juga paling suka lihat matahari tenggelam atau terbit walaupun gue bukan kingkong...akahahahha)
Perasaan kasih sayang itu emang gak bisa cuma dibatasi antara manusia dengan manusia, tapi dengan mahluk yang lainnya juga. Terbuktikan banyak banget diantara kita yang punya binatang peliharaan( tapi gue ogah juga kalo disuruh pelihara kingkong)
Btw, film tentang Kingkong ini dibuat untuk ketiga kalinya, karena sebelumnya udah pernah ada film yang sama di tahun 1933 (original version) dan tahun 1976. dan semuanya sama tentang kisah tragis sang Kingkong.
Bedanya, di tahun 1933 nona Ann Darrownya takut banget ama si kingkong karena benar2 dibikin seperti mainan dan waktu si Kingkong mati, dia cuma ngerasa sedikit sedih tapi gak ada rasa yang berlebihan atau penyesalan. Sedangkan di tahun 1976, si pemeran cewenya lebih menghargai perasaan sang Kingkong dan pada akhirnya ikut mencoba menyelamatkan sang "the beast" sebelum jatuh dari gedung World Trade Center(di film 2005 sang kingkong jatuhnya dari Empire State Building). Kalau di film Kingkong versi 2005 lebih menekankan hubungan yang kuat antara ann dan Kingkong-nya, jadi sepertinya orang2 gak pada peduli waktu si Ann ketemuan ama si Jack sang kekasih setelah si Kingkongnya jatuh, soalnya pemeran utamanya udah mati...ihik...alias si Kingkong.
Duh, gue nulis apa sih? resensi film bukan, opini juga bukan...heheheh.. ya pokoknya begitulah cerita gue soal si Kingkong. Walau banyak orang bilang film ini bukan film terbaik di tahun 2005, tapi menurut gue nonton aja, gak nyesel kok, karena cukup bagus.